Kamis, 14 Januari 2016

Logo HMJ Kimia UIN Walisongo Semarang

Organisasi mahasiswa jurusan Pendidikan Kimia dan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang

Rabu, 13 Mei 2015

Pengumuman Finalis Lomba TTG SMA/Sederajat Tingkat Jawa Tengah 2015

Dari hasil diskusi HMJ Kimia FITK UIN Walisongo pada 12 Mei 2015, memutuskan bahwa finalis Lomba TTG SMA/Sederajat Tingkat Jawa Tengah 2015 adalah sebagai berikut:

1. Husna Zuhaida, dkk.
2. Ratna Aditya, dan Puji Siwi
3. Rafiqha Hervi, dkk.
4. Muhamad Hisyam, dkk.

Selanjutnya bagi para finalis untuk melengkapi persyaratan seperti formulir, surat orisinalitas karya, dll. untuk technical meeting akan dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2015. Seluruh finalis akan melakukan presentasi karya pada tanggal 16 Mei 2015 bertempat di Audit 1 Kampus 1 UIN Walisongo Semarang, jadi untuk itu dipersiapkan prototipe ataupun karya jadi dari tiap finalis serta hardcopy-nya (Formulir, surat orisinalitas, laporan TTG, dll). Terima Kasih..

Sabtu, 11 April 2015

Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat dalam Perairan

PENCEMARAN DAN TOKSIKOLOGI LOGAM BERAT DALAM PERAIRAN

Tanpa air, makhluk hidup akan mati. Begitulah nilai esensi air bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Setiap hari, kita selalu membutuhkan air. Untuk makan, minum, memasak, mencuci, dll. Karena itu yang kita konsumsi harus mempunyai standart 3B (tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun).

Akan tetapi, terkadang atau mungkin sering menemukan air yang keruh, berbau, dan terkadang pula tercampur dengan bahan-bahan berlogam, plastik, zat kimia, ataupun organik. Air selalu mengalir dari daerah tinggi ke yang rendah, dan fase akhir muara air adalah sungai. Sehingga terdeteksi adanya pencemaran air sungai. Realita yang ada di masyarakat Indonesia sendiri, orang-orang pedesaan atau pinggiran kota, seringkali menggunakan air sungai, faktornya karena lebih hemat. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pemakaian air sungai tersebut berindikasi adanya berbagai penyakit kulit yang menyerang manusia dimana-mana. Hampir semua makhluk hidup di darat terkena akibatnya, dan menyebabkan makhluk kidup perairan menjadi mati. 

Mengapa hal itu terjadi? Air sangatlah penting bagi seluruh kehidupan dan selalu dipandang sebagai barang yang sangat berharga bagi seluruh makhluk hidup di bumi, sehingga perlu dijaga, dilindungi, dan dilestarikan. Karena itu, kualitas air yang kita gunakan sangat penting untuk diperhatikan standart kesehatannya.

Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar atau menjadi rusak disebabkan oleh banyak hal. Namun yang paling utama dari sekian banyak penyebab adalah limbah. Limbah juga terdiri dari berbagai bentuk.. Pencemaran yang dapat merusak ekosistem, menghancurkan tatanan lingkungan hidup , biasanya berasal dari limbah-limbah yang sangat berbahaya dalam arti memiliki daya racun (toksisitas) yang tinggi. Limbah-limbah itu pada umumnya merupakan limbah kimia, yang meliputi logam-logam berat seperti Cu, Zn, Hg,Co. 

Dalam kehidupan sehari hari, manusia tidak bisa lepas dari benda-benda yang bersifat logam yang biasanya digunakan sebai alat perlengkapan rumah tangga, seperti garpu, sendok, pisau. Namun logam perlengkapan alat rumah tangga berbeda dengan logam berat, yaitu dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup. Hal itu, tampak dari tingkat kompleksitas dan kekentalan dari badan perairannya. Penyerapan yang dilakukan partikel-partikel dan kompleks-kompleks juga bervariasi. Di dalam badan perairan tawar dan laut dipengaruhi uga oleh interaksi yang terjadi antara air dengan sedimen (endapan). 

Keberadaan logam dalam perairan berasal dari sumber-sumber alamiah dan dari aktivitas yang dilakukan manusia, seperti tembaga (Cu) yang dapat masuk ke badan perairan melalui pengkompleksan partikel logam di udara karena hujan dan peristiwa erosi pada batuan mineral dalam perairan. Umumnya logam perairan dalam bentuk persenyawaan, seperti senyawa hidroksida, senyawa oksida, senyawa karbonat dan senyawa ulfida. Semua itu dapat larut dalam air yang hasilnya mempengaruhi derajat keasaman (pH) dan akan membentuk endapan dan lumpur.

Logam-logam berat yang terlarut dalam badan perairan pada konsentrasi tertentu akan berubah fungsi menjadi sumber racun bagi kehidupan perairan. Meskipun daya racun yang ditimbulkan oleh satu jenis logam berat terhadap semua biota perairan tidak sama, namun kehancuran dari satu kelompok dapat menjadikan terputusnya satu mata rantai kehidupan. Pada tingkat lanjutnya, keadaan tersebut tentu saja dapat menghancurkan satu tatanan ekosistem perairan. Factor-faktornya adalah: bentuk logam dalam air, keberadaan logam-logam lain dalam perairan, proses fisiologi yang terjadi pada setiap biota, dan kondisi biota dalam hidupnya. 

Mekanisme toksisitas logam berat dalam perairan tersebut sangat mempengaruhi metabolisme tubuh, yang mana berkaitan dengan fisiologis tubuh organisme untuk dapat bertahan hidup dan berkembang biak. Dalam proses ini, semua bahan-bahan yang masuk ke dalam tuuh akan diolah untuk dapat dimanfaatkan tubuh. Metabolisme biologis dari bahan-bahan beracun merupakan fator penentu utama terhadap daya racun dari zat terkait. Melalui proses ini, bahan-bahan beracun masuk ke dalam tubuh dan akan mengalami peningkatan daya racun nya atau mengalami penurunan dari daya racun yang dimilikinya. Karena peristiwa ini, setiap zat atau material yang masuk akan diolah dan diubah menjadi bentuk-bentuk sederhana. 

Senyawa yang beracun akan mengalami peristiwa sinergetis atau peningkatan daya racunnya dan bersifat inhibitor (menghalangi kerja) terhadap enzim. Ketimpangan-ketimpangan proses metabolisme tubuh terjadi , merusak seluruh kerja enzim serta gugus lemak bereaksi. Menyebabkan terganggunya proses metabolisme lemak, dan berlanjut pada terganggunya kerja hati. 

Logam-logam berat pada umumya memiliki daya racun yang mematikan terhadap organisme pada kondisi yang berbeda-beda baik pada beberapa jenis biota perairan dan dalam membunuh organisme hidup. Diawali dengan proses akumulasi logam berat dalam tubuh biota akan menjadi penyebab dari kematian biota terkait meliputi keracunan akut dan keracunan kronis. 

Begitu ironis, ancaman-ancaman air di dunia ini jika terabaikan akan mengancam kelangsungan hidup makhluk hidup. Perlu adanya solusi untuk mengatasi dan meminimalisir pencemaran dan toksikologi logam berat dalam perairan, yaitu:
1. Dalam perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya penggunaan bahan dari pavling blok (blok-blok adukan beton yang disusun dengan rongga-rongga resapan air disela-selanya). 
2. Apabila di halaman pekarangan-pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka, buatlah sumur-sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya. 

Sedangkan penanganan pada air buangan, antara lain:
1. Proses penanganan primer (membuang bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung), penyaringanPengendapan (menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi) dan pemisahan serta pemindahan endapan
2. Proses penanganan sekunder (proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologi) dengan penyaringan trikel dan lumpur aktif
3. Proses penanganan tersier
o Adsorpsi (bahan-bahan organik terlarut)
o Elektrodoalisis (menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut sampai pada konsentrasi air semula, sebelum digunakan)
o Osmosis berlawanan
o Khloranisasi (menghilangkan organisme penyebab penyakit). 

Perlu adanya kesadaran dari masing-masing individu dalam menyikapi permasalahan ini.

Inovasi Terbaru Menuai Hidrogen dari Air

Inovasi Terbaru Menuai Hidrogen dari Air

Usaha para ilmuwan dalam mencari energi alternatif pengganti bahan bakar fosil terus dilakukan, terutama sejak memasuki abad ke-21 ini. Hingga saat ini persentase penggunaan energi alternatif masih sangat sedikit dikarenakan efektivitas dan efisiensinya yang tergolong masih kecil. Hal seperti ini juga tampak pada penggunaan bahan bakar hidrogen. Meski beberapa perusahaan otomotif seperti Ford dan Honda telah merilis mobil berbahan bakar hidrogen, pada kenyataannya penggunaannya masih sedikit. Problema ini tak lepas dari mahalnya hidrogen cair karena biaya produksinya yang dapat dikatakan tidak murah.

Hidrogen memiliki banyak kelebihan, antara lain memiliki energi pembakaran yang besar per satuan massa hidrogen dan merupakan bahan bakar yang sangat bersih karena emisi pembakarannya berupa air (H2O). Baru-baru ini, tim peneliti dari School of Chemistry Monash University Australia telah menemukan inovasi baru dalam mengubah air menjadi hidrogen lewat proses elektrofotokatalisis yang terinspirasi dari cara tumbuhan mengubah air menjadi oksigen.

Para ilmuwan di dunia mengakui bahwa bagian tersulit dari mengubah air menjadi bahan bakar adalah mengonversi air menjadi hidrogen dan oksigen. Tim peneliti yang telah mempublikasikan hasil penelitian mereka di jurnal Nature Chemistry ini berhasil membuat sistem sel konversi air menjadi hidrogen menggunakan katalis berbasis logam mangan (Mn). Katalis ini sendiri memiliki struktur molekul yang menyerupai mineral mangan birnessite [(Na0.3Ca0.1K0.1)(Mn4+,Mn3+)2O4 · 1.5 H2O].

Tim peneliti tersebut memanfaatkan tingkat oksidasi dari ion mangan, terutama mangan (II) dan mangan (IV) untuk mengoksidasi air menjadi oksigen dan hidrogen. Pemberian tegangan listrik akan mengubah mangan (II) pada birnessite teroksidasi menjadi mangan (IV). Selanjutnya pemaparan dengan cahaya matahari akan mengembalikan bentuk mangan (IV) menjadi mangan (II) sekaligus mengubah dua molekul air (H2O) menjadi satu molekul gas oksigen (O2), empat proton (H+), dan empat elektron. Selanjutnya keempat proton dan elektron tersebut bergabung menjadi dua molekul gas hidrogen (H2). Siklus katalis mangan berlangsung cepat dan voltase listrik yang dibutuhkan tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan elektrolisis langsung air menggunakan elektroda inert.

Inovasi ini terbukti menghasilkan gas hidrogen dari air secara lebih mudah dan murah. Penemuan ini diharapkan akan menginspirasi produsen bahan bakar hidrogen di dunia untuk mengaplikasikannya sehingga akan terwujud penggunaan bahan bakar hidrogen yang mengglobal.

Rabu, 08 April 2015

Jöns Jacob Berzelius

Jöns Jacob Berzelius (lahir pada 20 Agustus 1779, di dekat Linköping, Swed. dan meninggal pada 7 Agustus 1848, Stockholm), salah satu pendiri dari kimia modern. Ia terkenal karena tekadnya kuat tentang atom, perkembangan simbol kimia modern, teori elektrokimia, penemuan dan isolasi dari beberapa unsur, pengembangan teknik analisis klasik, dan investigasi tentang isomer dan katalisis, fenomena yang berhutang budi nama mereka untuk dia. Dia adalah seorang empiris yang ketat dan bersikeras bahwa setiap teori baru konsisten dengan jumlah pengetahuan kimia.

KIMIA ORGANIK

Kimia organik menimbulkan masalah dalam pemisahan antara zat. Berzelius awalnya mengabdikan karirnya untuk kimia fisiologis, berdasarkan penerapan kimia dan fisiologi zat yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Untuk itu, ia menguasai analisis tradisional ekstraktif dan makalah pada analisis ini antara tahun 1806 dan 1808 yang menjadi sangat dihormati oleh rekan-rekannya. Namun, ia menemukan bahwa analisis ekstraktif tidak memberikan wawasan dasar menjadi bahan organik, karena produk zatnya yang tidak berbeda, melainkan campuran senyawa yang sama luas. Sementara itu, minatnya dalam komposisi organik dibayangi oleh forays ke dalam kimia mineral. Hanya sekitar tahun 1814, setelah penyelidikan yang cukup kimia anorganik, dia lagi mengalihkan perhatiannya analisis organik. Pada titik ini, ia mengisolasi senyawa stoikiometrik dan bekerja untuk menentukan unsur unsur mereka. Berzelius berpendapat bahwa, meskipun perbedaan antara bahan organik dan anorganik, senyawa organik dapat ditugaskan komposisi dualistik dan karena itu dapat ditentukan dengan cara yang sama seperti yang anorganik. Ia memperbaiki metode analisis dan, bersama-sama dengan rekan-rekan yang lebih muda dari Perancis dan Jerman, memupuk kemajuan kimia organik dengan menafsirkan senyawa dan reaksi dualistik mereka. Penerapan aturan bahwa kimia organik dapat dipahami dalam hal prinsip-prinsip yang mengatur kimia anorganik mencapai puncaknya di tahun 1830-an, terutama karena itu diwujudkan dalam teori yang lebih tua dari radikal. Namun, itu juga saat ini bahwa ahli kimia muda, termasuk Jean-Baptiste-André Dumas dan Auguste Laurent, menemukan fenomena seperti substitusi klorin dan mulai menampilkannya kembali kimia anorganik dalam terang zat organik. Resistensi yang kuat Berzelius untuk langkah ini mencoreng reputasinya pada penutupan karirnya dan dipupuk dengan penilaian merendahkan karyanya yang sejarawan hanya baru-baru terbukti berlebihan dan menyesatkan.

DUALISME ELEKTROKIMIA

Dualisme elektrokimia adalah teori ikatan kimia rasional yang pertama, dan teori ini diusulkan oleh Davy, Berzelius dkk di pertengahan pertama abad 19. Dasar teori Berzelius adalah sebagai berikut: atom berbagai unsur bermuatan positif atau negatif dalam jumlah yang berbeda, dan muatan ini adalah gaya dorong pembentukan zat. Misalnya, tembaga bermuatan listrik positif dan oksigen bermuatan negatif. Tembaga oksida terbentuk dengan kombinasi kedua unsur tersebut masih sedikit positif. Hal ini yang menyebabkan umumnya oksida logam yang agak positif dan air yang agak negatif bereaksi satu sama lain menghasilkan hidroksida. Penemuan bahwa elektrolisis oksida logam alkali menghasilkan logam dan oksigen dengan baik dijelaskan dengan dualisme elektrokimia.
Namun, ditemukan beberapa kasus yang tidak cocok dengan teori ini. Menurut aksioma Berzelius, atom hidrogen bermuatan positif dan atom khlorin bersifat negatif. Menurut teori Berzelius, walaupun asam asetat, CH3COOH, bersifat asam, asam trikhloroasetat, CCl3COOH, seharusnya basa. Berzelius percaya bahwa muatan listrik adalah asal usul keasaman dan kebasaan. Karena penukaran hidrogen dengan khlorin, yang muatannya berlawanan, akan membentuk basa. Faktanya asam trikhloroasetat asam, bahkan lebih asam dari asam asetat Dualisme elektrokimia dengan demikian perlahan ditinggalkan.

Kasus Penyakit "Kucing Menari" di Minamata

Pada tahun 1932, Chisso Chemical Corporation membuka pabrik pupuk kimia di Minamata (terletak di pulau Kyushu, Jepang Selatan). Penduduk di sekitarnya adalah nelayan atau petani. Chisso mempekerjakan penduduk setempat (sekitar 1/3 tenaga pekerjanya), sehingga tidak menimbulkan masalah sosial pada awal pendiriannya.

Kasus Minamata ini terkenal di dunia bila membicarakan masalah industri, limbah dan kesehatan masyarakat, yang terungkap setelah sekitar 600 ton merkuri, yang digunakan sebagai katalis dalam prosesnya, dibuang secara bertahap sekitar 45 tahun. Merkuri didapat di alam, merupakan logam warna putih-perak, termasuk logam berat, dan berada fasa cair pada suhu biasa, dan biasanya digunakan sebagai katalis. Pada tahun 1714 Gabriel Fahrenheit menggunakan merkuri ini untuk termometer. Mikroorganisme dalam air mengkonversi logam ini menjadi methylmercure, dengan prakiraan 70 - 100 tahun akan persistan di alam. Merkuri alamiah dapat dievakuasi oleh tubuh manusia secepatnya melalui urin, sedang mercuri organik bersifat biokumulasi, yang dapat menyerang syaraf dan otak.


Sinyal pertama kasus ini datang pada tahun 1950, yaitu sejumlah ikan mati tanpa diketahui sebabnya. Tahun 1952 timbul penyakit aneh pada kucing yang kadangkala berakhir dengan kematian. Antara tahun 1953 - 1956 gejala yang dikenal sebagai "kucing menari" ditemui pula pada manusia. Beberapa diantaranya meninggal dunia. Tetapi Chisso paada awalnya belum dicurigai sebagai penyebab, hanya diketahui bahwa korban mengalami keracunan akibat memakan ikan yang berasal dari laut sekitar pabrik itu. Chisso kemudian mengeluarkan daftar bahan yang digunakan dalam pabriknya, tetapi tidak tercantum merkuri dalam daftar tersebut, walaupun diketahui bahwa merkuri digunakan sebagai katalis proses dari pabrik tersebut. Penelitian penyebab penyakit tersebut secara intensif dilakukan oleh pemerintah. Asosiasi industri kimia Jepang juga membantu Chisso dalam melacak masalah ini dengan melakukan penelitian-penelitian, tetapi tidak mendapatkan hasil memuaskan.


Pencemaran mercuri tetap berlanjut. Kasus penyakit ini juga terus berlanjut, dan terutama menyerang anak-anak. Tahun 1956 masyarakat sekitarnya mengadakan aksi menentang keberadaan Chisso. Chisso memberikan santunan pada korban d an yang meninggal, tanpa mengetahui penyebab masalah ini. Kasus ini lama kelamaan terungkap, karena korban umumnya mengandung merkuri yang berlebihan pada tubuhnya. Tahun 1976 sekitar 120 penduduk Minamata meninggal karena keracunan merkuri dan 800 orang menderita sakit. Tahun 1978, 8100 penduduk mengklaim hal ini, dan 1500 diantaranya yang diperiksa diketahui keracunan merkuri. Akhirnya pembuangan merkuri dihentikan dengan ditutupnya pabrik tersebut, dan pemerintah menyatakan bahwa Chisso adalah penanggung jawab penyakit yang berjangkit di Minamata. 22 Maret 1979 dua pemimpin Chisso , yang pada saat itu telah berumur 77 tahun dan 68 tahun, dihukum masing-masing 2 tahun dan 3 tahun penjara. Disamping itu, korban kasus ini menerima santunan yang dibebankan pada Chisso.



Sumber: Diktat Kuliah TL-3204 Pengelolaan B3 oleh Prof. Enri Damanhuri FTSL ITB 2010

Jumat, 03 April 2015

Panduan dan Ketentuan Lomba Teknologi Tepat Guna SMA/Sederajat Tingkat Jawa Tengah Tahun 2015

TEMA KEGIATAN
Menumbuhkan jiwa ilmuwan melalui pengkajian dan pengembangan riset untuk menyongsong generasi muda berkualitas.


SUB TEMA KEGIATAN
1. Water (air), meliputi teknologi pengadaan air bersih dan pemanfaatan air untuk produktivitas.
2. Energy (energi), meliputi energi terbarukan/alternatif yang ramah lingkungan, terjangkau, efektif, dan berkelanjutan untuk masyarakat pedesaan.
3. Health (kesehatan), meliputi teknologi pengobatan/pencegahan terhadap penyakit spesifik lokal dan obat-obatan alternatif yang terjangkau terutama untuk penyakit yang lazim dijumpai di masyarakat tidak mampu.
4. Agriculture (pertanian), meliputi teknologi yang dapat diterapkan dalam bidang pertanian, perikanan, dan peternakan rakyat untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah.
5. Environment (lingkungan), meliputi teknologi yang dapat memberikan solusi terhadap  permasalahan lingkungan saat ini.
6. Other (lain-lain), meliputi teknologi tepat guna yang mempunyai manfaat untuk masyarakat.
TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan dengan tujuan untuk:
1. Menggalang persatuan dan kesatuan sesama civitas akademika untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Mewujudkan Program Kerja HMJ Kimia FITK Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang periode 2015.
3. Menanamkan rasa tanggung jawab dan pengabdian mahasiswa kimia pada bangsa dan negara dengan menerapkan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memperkenalkan disiplin ilmu kimia secara luas pada masyarakat dan mengaplikasikannya untuk mendapatkan produk inovatif.


LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari terselenggaranya lomba ini adalah terciptanya karya-karya kreatif, inovatif dan ekonomis dari seluruh mahasiswa di Indonesia yang mampu memecahkan segala permasalahan yang ada di masyarakat.


INFORMASI LEBIH LANJUT..

Dapat diunduh