Kamis, 05 Maret 2015

Sentil

Salam Himmaki !!!


Ternyata, jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang pesat seprti sekarang ini, “ilmu kimia” telah diaplikasikan oleh orang-orang terdahulu,, meskipun mereka belum menjelaskan secara logis dan sistematis. contohnya seperti bangsa mesir kuno yang sekitar 3500 SM sudah tahu cara mengawetkan mayat, membuat anggur, membuat keramik dan meramu obat-obatan.

Naa, kita tahu bahwa manusia adalah ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, yang dibekali oleh Allah SWT dengan akal.
Dalil

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". (Al-Baqarah: 30).

Dengan akal tersebut,, manusia selalu berkembang. Yakni perkembangan dalam hal anything :-)

Termasuk berkembangnya peradaban manusia yang didukung oleh pembaruan pemikiran” dari para ahli filsafat yang pada akhirnya menjadi pintu terbukannya perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat terutama “kimia
Kawan.. tahukah kalian??

Bahwa sekitar abad ke 4 sebelum masehi, “yang pasty kita semua belum lahir ;-)’’. Telah ada yang memikirkan tentang hakekat dari materi. Siapakah itu??. Beliau adalah om.om (Demoskritus, Aristoteles, dan Plato), entah didasari karena kurang kerjaan atau gimana.. yang jelas mereka adalah orang-orang hebat yang telah berjuang dibidang ilmu pengetahuan.

Om Demoskritus bilangnya “materi tersusun atas partikel-partikel kecil yang tidak dibelah lagi, yang dinamakan dengan si atom.” Sedangkann

Om Aristoteles bilangnya “materi terdiri atas 4 jenis unsur yakni unsur tanah, unsur ait, unsur udara, dan unsur api” (kayak Eng si Avatar ajja ya.. hehe)

Walaupun sedikit berbeda namun pada dasarnya adalah  tentang hakekat materi tersebut tidak didasari oleh eksperimen dan hanya sebatas pemikiran yang berdasarkan logika atau kalau anak zaman sekarang bilangnya si hipotesis sementara/dugaan sementara.

Naa, mulai memasuki masehi, sekitar abad pertengahan masehi. Ilmuan arab yaitu “ustad: Jabir Ibnu Hayan” berhasil merumuskan yang namanya Alkimia yang artinya perubahan materi” dengan penemuannya itu yang sebagai cikal bakal lahirnya kimia. Maka si ustad dianggap sbagai “Bapak Kimia Klasik”. Mulai saat itulah “Alkimia” menjadi miss universe yaitu pusat perhatian ilmuan-ilmuan Eropa.

Seperti Om-om Joseph Black, Henry Cavendish, Joseph Priestly dan George Ernst Stahl.. mereka semua mulai melakukan penelitian-penelitian yang sifatnya masih berdiri sendiri dan saling terpisah,, hingga suatu saat..

Pada abd ke-18 ilmuan Prancis Mr. Antoine Laurent Lavoisier berhasil menggabungkan hasil penelitian dri rekan-rekan om diatas menjadi satu kesatuan sehingga membentuk kerangkan yang sistematis.. oleh karena jasanya yang begitu WOOOW sang ”Mr.” dijuluki "Bapak Kimia Modern".

Naa, sebelum sang bapak kimia moder berhasil membentuk kerangka dasar, para ilmuan sebelumnya mempercayai sebuah teori... apa itu??? Namanya adalah Teori FlogistonTeori flogiston inididasarkan pada percobaan Joseph Priestley (reaksi pemanasan oksida raksa) Percobaan Pristley menghasilkan air raksa (Hg) dan gas tak berwarna diatasnya. Setelah ditimbang, ternyata massa raksa lebih kecil dari ada massa oksida raksa sebelum pemanasan.. nah adanya gas tak berwarna tersebut oleh Pristley dinamakan flogiston.

Terkadang rasa tdk percaya “ngeyel” juga menjadi faktor penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan,,, asalkan bisa membuktikan alasan ketidakpercayaannya ithuu.. kalau ak bilangnya “ngeyel yang bertanggung jawab” :-D..

Pak Lavoiser tu gak percaya sama yang namanya teori flogiston (oleh Pristley namanya gas tak berwarna) karena menurut Lavoiser, Flogiston itu adalah gas oksigen.... teori ngeyel yang bertanggung jawabpun terjadi.. Lavoiser mengulang percobaan Pristley dengan menimbang massa oksida raksa sebelum dan sesudah pemanasan menggunakan timbangan yang suangaat sensitif..
#lebay

Seperti halnya Pristley, Lavoiser juga menemukan adanya pengurangan massa oksigen setelah  pemanasan. Menurutnya ketika dipanaskan, oksida raksa menghasilkan gas oksigen sehingga massanya akan berkurang. Lavoiser jga membuktikan kebalikannya yaitu ketika sebuat logam dipanaskan diudara, maka logam tersebut akan bertambah massanya sesuai dengan oksigen yang diambil dri udara.

Kesimpulan dari penelitian Lavoisier dinamakan “Hukum Kekekalan Massa” yakni “massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah SAMA” Itulah cerpen dari yang namanya Hukum Kekekalan massa, Untuk mengetahui itu membutuhkan proses yang puanjang.. dan penelitian-penelitian yang banyak dilakukan oleh om-om ahli filsafat.. dan waktu yang lama..

Oke kawan,, saatnya melanjutkan prosess.. jangan pamrih untuk ilmu pengetahuan. Karena apa?? Sekecil apapun sumbangan pemikiranmu terhadap ilmu pengetahuan, tidak akan terputus reward-nya.

Dalil
Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi,Nasa’i dan Ahmad:

عَنْ أبِى هُرَيْرَة(ر)أنَّ رَسُول الله .صَ. قَالَ:إذَا مَاتَ الإنسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, اَووَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُولَهُ(رواه ابو داود)
Apabila seorang manusia meninggal maka putuslahamalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat sesudahnyaatau anak yang shalih yang mendo’akannya”.

Tapi perassan dari tadi yang jadi tokoh kok om-om semua ya.. haha...
Yang mau jadi tante-tante “ilmu pengetahuan”... acungkan tangan (Y)

#SEMANGAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar