Salam Himmaki !!!
Ternyata, jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang
pesat seprti sekarang ini, “ilmu kimia” telah diaplikasikan oleh orang-orang
terdahulu,, meskipun mereka belum menjelaskan secara logis dan sistematis.
contohnya seperti bangsa mesir kuno yang sekitar 3500 SM sudah tahu cara
mengawetkan mayat, membuat anggur, membuat keramik dan meramu obat-obatan.
Naa, kita tahu bahwa manusia adalah ciptaan Allah
SWT yang paling sempurna, yang dibekali oleh Allah SWT dengan akal.
Dalil
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". (Al-Baqarah: 30).
Dengan akal tersebut,, manusia selalu berkembang.
Yakni perkembangan dalam hal anything :-)
Termasuk berkembangnya peradaban manusia yang
didukung oleh pembaruan pemikiran” dari para ahli filsafat yang pada akhirnya
menjadi pintu terbukannya perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat terutama “kimia”
Kawan.. tahukah kalian??
Bahwa sekitar abad ke 4 sebelum masehi, “yang
pasty kita semua belum lahir ;-)’’. Telah ada yang memikirkan tentang hakekat dari
materi. Siapakah itu??. Beliau adalah om.om (Demoskritus, Aristoteles, dan Plato), entah didasari karena kurang
kerjaan atau gimana.. yang jelas mereka adalah orang-orang hebat yang telah
berjuang dibidang ilmu pengetahuan.
Om Aristoteles bilangnya
“materi terdiri atas 4 jenis unsur yakni unsur tanah, unsur ait, unsur udara,
dan unsur api” (kayak Eng si Avatar ajja ya.. hehe)
Walaupun sedikit berbeda namun pada dasarnya
adalah tentang hakekat materi tersebut
tidak didasari oleh eksperimen dan hanya sebatas pemikiran yang berdasarkan
logika atau kalau anak zaman sekarang bilangnya si hipotesis
sementara/dugaan sementara.
Naa, mulai memasuki masehi, sekitar abad
pertengahan masehi. Ilmuan arab yaitu “ustad:
Jabir Ibnu Hayan” berhasil merumuskan yang namanya Alkimia yang artinya
perubahan materi” dengan penemuannya itu yang sebagai cikal bakal lahirnya
kimia. Maka si ustad dianggap sbagai “Bapak Kimia
Klasik”. Mulai saat itulah “Alkimia” menjadi miss
universe yaitu pusat perhatian ilmuan-ilmuan Eropa.
Seperti Om-om Joseph
Black, Henry Cavendish, Joseph Priestly dan George Ernst Stahl.. mereka
semua mulai melakukan penelitian-penelitian yang sifatnya masih berdiri sendiri
dan saling terpisah,, hingga suatu saat..
Pada abd ke-18 ilmuan Prancis Mr. Antoine Laurent Lavoisier berhasil menggabungkan
hasil penelitian dri rekan-rekan om diatas menjadi satu kesatuan sehingga
membentuk kerangkan yang sistematis.. oleh karena jasanya yang begitu WOOOW
sang ”Mr.” dijuluki "Bapak Kimia Modern".
Naa, sebelum sang bapak kimia moder berhasil
membentuk kerangka dasar, para ilmuan sebelumnya mempercayai sebuah teori...
apa itu??? Namanya adalah Teori Flogiston. Teori flogiston inididasarkan pada percobaan Joseph Priestley (reaksi pemanasan oksida raksa) Percobaan Pristley menghasilkan air raksa (Hg) dan
gas tak berwarna diatasnya. Setelah ditimbang, ternyata massa raksa lebih
kecil dari ada massa oksida raksa sebelum pemanasan.. nah adanya gas tak
berwarna tersebut oleh Pristley dinamakan
flogiston.
Terkadang rasa tdk percaya “ngeyel” juga menjadi faktor penting dalam perkembangan
ilmu pengetahuan,,, asalkan bisa membuktikan alasan ketidakpercayaannya ithuu..
kalau ak bilangnya “ngeyel yang bertanggung jawab”
:-D..
Pak Lavoiser tu gak percaya sama yang namanya
teori flogiston (oleh Pristley namanya gas tak berwarna) karena menurut
Lavoiser, Flogiston itu adalah gas oksigen.... teori ngeyel yang bertanggung
jawabpun terjadi.. Lavoiser mengulang percobaan Pristley dengan
menimbang massa oksida raksa sebelum dan sesudah pemanasan menggunakan
timbangan yang suangaat sensitif..
#lebay
Seperti halnya Pristley, Lavoiser juga menemukan
adanya pengurangan massa oksigen setelah
pemanasan. Menurutnya ketika dipanaskan, oksida raksa menghasilkan gas
oksigen sehingga massanya akan berkurang. Lavoiser jga membuktikan kebalikannya
yaitu ketika sebuat logam dipanaskan diudara, maka logam tersebut akan
bertambah massanya sesuai dengan oksigen yang diambil dri udara.
Kesimpulan dari penelitian Lavoisier dinamakan
“Hukum Kekekalan Massa” yakni “massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah SAMA” Itulah cerpen dari yang namanya Hukum Kekekalan
massa, Untuk mengetahui itu membutuhkan proses yang
puanjang.. dan penelitian-penelitian yang banyak dilakukan oleh om-om ahli
filsafat.. dan waktu yang lama..
Oke kawan,, saatnya melanjutkan prosess.. jangan
pamrih untuk ilmu pengetahuan. Karena apa?? Sekecil apapun sumbangan pemikiranmu
terhadap ilmu pengetahuan, tidak akan terputus reward-nya.
Dalil
Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi,Nasa’i dan Ahmad:
“Apabila seorang manusia meninggal maka putuslahamalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat sesudahnyaatau anak yang shalih yang mendo’akannya”.
Tapi perassan dari tadi yang jadi tokoh kok om-om
semua ya.. haha...
Yang mau jadi tante-tante “ilmu pengetahuan”...
acungkan tangan (Y)
#SEMANGAT